pekalongan banjir sumber radar pekalongan

KOTA – Intensitas hujan yang mulai meningkat di wilayah Kota Pekalongan sejak seminggu terakhir, menyebabkan ribuan rumah di wilayah Kecamatan Barat, dan Kecamatan Utara terendam banjir. Bahkan hingga hari ini Rabu (21/1), sejumlah titik di beberapa kelurahan terpantau masih digenangi sisa air hujan.
Baca: BPDB ‘Emoh’ Disalahkan
Data dari Kecamatan Pekalongan Utara menunjukkan, sekitar seribuan rumah hingga kini masih digenangi air dengan ketinggian mulai dari 20 sentimeter. Hampir seluruh kelurahan di wilayah itu, tak luput dari rendaman air selama seminggu terakhir.
“Di Kelurahan Padukuhankraton, ada 450 rumah terendam hingga sekarang, di Bandengan sekitar 300 rumah. Ditambah di wilayah Panjang Wetan, Panjang Baru dan Kandang Panjang serta Krapyak. Hampir tujuh kelurahan yang ada di utara semuanya terendam, mungkin hanya eks Kraton Lor yang tidak,” terang Camat Pekalongan Utara, Joko Setiawan.
Meski rumah digenangi air, dirinya mengaku belum ada laporan warga yang mengungsi. Sebab menurut Joko, warga lebih memilih tetap diam di rumah, karena khawatir barangnya akan rusak. Selain itu, di wilayah Kecamatan Utara juga belum disediakan tempat pengungsian oleh BPBD. “Ini belum ditentukan lokasi mengungsinya. Harapannya BPBD sudah menentukan, untuk utara ngungsi dimana, barat dimana, timur dimana. Harusnya di utara ini, BPBD sudah menyiapkan tempat mengungsi,” ujarnya.
Direndam selama seminggu, warga di wilayah Kecamatan Utara belum juga mendapatkan bantuan baik berupa logistik maupun obat-obatan. Joko menuturkan, sudah sempat meminta bantuan ke BPBD tetapi selalu ditanya, apakah sudah ada yang mengungsi. “Tiap minta bantuan ditanya, ada pengungsi belum. Itu kan repot. Warga tidak mau mengungsi tapi mereka butuh bantuan. Terus kalau harus ngungsi mau dimana,” tanya dia.
Joko mengeluhkan sulitnya prosedur permintaan bantuan saat ditangani BPBD seperti sekarang ini. Padahal dulu, ketika bantuan dipegang Dinsosnakertrans lebih mudah cair. “Saat permintaan diajukan, langsung bisa datang bantuannya. Dulu lewat Dinsos lebih enak,” keluh dia.
Belum datangnya bantuan dari Pemkot, juga disampaikan Lurah Pasirkratonkramat, Eko Kasiyanto. Hingga dua minggu direndam banjir, warganya belum pernah diberi bantuan sekalipun. Kelurahan juga tak mampu berbuat apa-apa karena anggaran penanggulan banjir yang sebelumnya disiapkan lewat LPM sudah dikembalikan ke Pemkot. “Dulu dianggarkan lewat LPM, tapi disetorkan kembali ke Pemkot, berhubung pada November sampai Desember tidak ada banjir. Jadi akhir Desember anggaran bantuan sudah dikembalikan,” kata dia.
Di wilayah Pasirkratonkramat, hingga saat ini tercatat masih ada 500 rumah tergenang. Sebelumnya, genangan air merendam lebih dari 2.000 rumah. “Warga sudah banyak yang menanyakan bantuan. Tadi pagi saja sudah ada yang kesini. Kami sudah laporkan ke kecamatan datanya,” ujar Eko.
Sementara itu, dari pantauan di Kelurahan Pasirkratonkramat air terlihat masih menggenangi dua jalan utama di wilayah eks Pasirsari yaitu jalan Sutan Syahrir dan jalan Kyai Samanhudi. Di wilayah tersebut, air masuk di hampir seluruh rumah warga dengan ketinggian mulai dari 20 sentimeter.
“Disini sudah seminggu, air masuk rumah. Ketinggiannya sekitar hampir selutut,” tutur Sardi (50), warga Pasirkratonkramat. Mutmainah (40), warga yang lain, juga berharap agar segera datang bantuan dari pemerintah. Sebab selama ini warga sudah kesulitan. “Mau masak susah, anak-anak juga basah (kebanjiran) terus setiap hari,” tandasnya.(nul)
Jumlah Rumah yang Masih Terendam Banjir

1. Kelurahan Padukuhankraton 450 rumah
2. kelurahan Bandengan 300 rumah
3. Kelurahan Panjang Wetan puluhan rumah
4. Kelurahan Kandang Panjang puluhan rumah
5. Kelurahan Panjang Baru puluhan rumah
6. Kelurahan Krapyak puluhan rumah
7. Kelurahan Pasirkratonkramat 500 rumah

Comments