LANGKAH-LANGKAH
1. Belajar untuk mengenali defleksi.
Biasanya, ketika seseorang berbohong, dia akan mengutarakan suatu
kebenaran, tetapi itu dilakukan untuk menghindari pertanyaan asli kita.
Misal jika kita bertanya "Apakah anda sering memukuli
istri anda?", seorang yang berbohong mungkin akan menjawab "Saya sangat
mencintai istri saya, kenapa saya melakukan itu?" Perhatikan, secara
tekhnis, dia mengungkapkan kebenaran, tetapi mereka menghindari menjawab
pertanyaan asli anda, nah yang begini ini biasanya berbohong.
2. Perhatikan gerak-gerik bagian tubuh yang lain
3. Ingat, kita memiliki Ilustrator dan Manipulator
Ilustrator adalah gerakan-gerakan untuk menggambarkan suatu kebenaran,
seperti misal gerakan tangan yang digunakan untuk menjelaskan suatu
kebenaran, ini biasanya menunjukan kebenaran. Dan SEBALIKNYA, kita juga
memiliki MANIPULATOR, misal gerakan-gerakan memainkan jam tangan, meraba
perhiasan, menggaruk kepala, dan lain lain, dan hal ini biasanya
berarti menyembunyikan sesuatu. Dan jangan lupa kita juga memiliki
JARINGAN REPTIL. Kebanyakan orang memiliki jaringan reptil dalam hidung
yang biasanya akan terasa gatal ketika anda berbohong. Tapi sebelum kita
berasumsi bahwa seseorang itu berbohong kia juga harus membuat GARIS
DASAR, yang akan tebegaya tulis di poin ke 4.
4. Garis dasar
Ini berkaitan dengan poin ke tiga juga. Tebegaya akan berpikir gimana
seandainya tebegaya merasakan gatal di hidung dari semenjak bangun tidur
dan orang menganggap tebegaya berbohong cuma karena tebegaya
garuk-garuk hidung terus? Nah disinilah yang dimaksud dengan GARIS
DASAR, coba tanyakn mengenai kebenaran misal dengan menanyakan nama dan
lihat seperti apa gerak-geriknya ketika menjawab suatu hal yang benar.
5. Perhatikan ekspresi mikro
Ekspresi mikro itu adalah ekspresi kilat di wajah seseorang yang berlaku
sepersekian detik dan kurang dari 25 detik yang bisa mengungkapkan
emosi yang sebenarnya dirasakan seseorang. Ada orang yang secara alami
memang sudah memiliki kemampuan ini (tebegaya harap mempunyai kemampuan
ini juga, hehehe), etapi kemampuan ini bisa dengan mudah dipelajari
semua orang. Fokuskan pengamatan ke bagian kelopak mata atas dan bawah,
mulut, dan otot-otot sekitar mulut juga alis dan dahi. Kalau mau
mempelajari ekspresi mikro, silahkan buka website yang memuat informasi
mengenai ekspresi mikro
6. Berjabat tangan
Ketika anda bertemu dengan seseorang yang kemungkinan akan membohongi
anda, jabatlah tangannya dan ingatlah suhunya, ya maksudnya bukan suhu
mutlak seperti termometer sih, setidaknya hangat atau tidak. Nah, bila
anda yakin mereka berbohong, pura-pura saja mau pergi lalu jabat
tangannya, kalau dingin, itu berarti mereka "takut".
7. Rincian berlebihan
Dulu tebegaya sering bertemu dengan orang yang berlebihan ketika ditanya
sesuatu. Misal berkata "ibu saya asal Bogor, disana banyak kebun teh.
Anda pasti suka kan menikmati kesejukan kebun teh? Dan pada waktu itu
tebegaya mungkin cuma bingung aja kok orang ini detail banget dalam
bercerita, dan rupanya hal ini bisa jadi menujukan keputus asaan
seseorang untuk membuat kita percaya.
8. Perhatikan gerakan mata
Nah, nih tebegaya jaman dulu selalu beranggapan bahwa kalau orang
berbohong itu menghindari kontak mata. ternyata tebegaya salah.
Seseorang biasanya memang akan mengalihkan pandangan dari kita beberapa
saat, itu untuk mengingat sesuatu atau bahkan mengarang sesuatu. Jika
seseorang mengingat sesuatu (kebenaran) biasanya dia akan menggulirkan
matanya ke arah kiri (kanan anda) dan ketika seseorang mengarang sesuatu
(kebohongan) maka matanya akan bergulir ke kanan (kiri anda). Biasanya
terbalik buat yang kidal. Tapi ini gak selamanya benar loh... ingat!!
9. Perhatikan respon emosi mereka
. Pengaturan waktu dan durasi biasanya bisa menunjukan jika seseorang berbohong. Ambil contoh tebegaya berbohong, jika tebegaya menjawab langsung setelah pertenyaan erlontarkan, itu kemungkinan tebegaya berbohong. kenapa? karena tebegaya sudah melatih jawaban terlebih dahulu. Selain itu, menunda-nunda menjawab juga bisa menunjukan kebohongan. Tebegaya akan memerlukan 2 bagian otak untuk mengutarakan kebenaran, dan memerlukan 6 bagian otak ketika berbohong. Jika tebegaya menjawab seperti ini "Pada waktu itu saya pulang ke rumah dan menaruh tas dan barang bawaan, tiba-tiba telepon berdering, lalu saya angkat. setelah mengangkat telepon saya pergi untuk mengambil kue di toples, dan ternyata kuenya sudah habis" Coba deh anda meminta tebegaya untuk menjelaskan kembali cerita itu secara mundur, tebegaya akan kesulitan untuk menceritakan cerita itu dalam alur mundur jika tebegaya memang berbohong. Kenapa, karena jika tebegaya berbohong maka dalam pikiran tebegaya hanya ada cerita yang alurnya ke depan, tidak ke belakang. Perhaikan juga hal-hal lain seperti tersenyum, ekspresi wajah pembohong biasanya hanya akan terbatas pada daerah mulut.
. Perhatikan reaksi oang atas pertanyaan anda. Jika tebegaya berbohong, tebegaya seringkali tidak merasa nyaman dengan memutar kepala atau menjauhkan badan. Bahkan kadang dengan tidak sadar menempatkan benda dianara tebegaya dengan penanya. Tetapi jika tebegaya tidak bersalah, biasanya tebegaya akan menunjukan emosi ketika seseorang mengungkapkan keraguan atas kebenaran yang tebegaya ucapkan. Ini bisa dilihat dari ekspresi mikro yang segera akan keluar sesaat setelah penanya berkata bahwa penanya meragukan ucapan tebegaya. Tetapi jika tebegaya berbohong, maka tebegaya kemungkinan akan pergi menjauh begitu saja dan bertindak defensif.
10. Dengarkan adanya keterlambatan "halus" dalam merespon pertanyaan.
Jawaban yang jujur akan muncul secara cepat dari ingatan. Dan pembohong
memerlukan tinjauan mental yang cepat untuk menjaga mereka agar tetap
konsisten serta mengarang rincian baru yang diperlukan. Tapi, jika
seseorang meliha ke atas untuk mengingat sesuatu, itu tidak selalu
berarti bahwa mereka berbohong.
11.Perhatikan penggunaan kata-kata.
Ekspresi verbal dapat memberikan banyak petunjuk mengenai kebohongan, seperti:
. Menggunakan atau mengulangi kata-kata anda sendiri ketika menjawab pertanyaan
. Tidak menggunakan singkatan
. Menghindari pernyataan atau jawaban langsung (defleksi)
. Berbicara berlebihan dalam upaya untuk meyakinkan
. Berbicara dengan nada monoton
. Berbicara dalam kalimat-kalimat kacau
. Nada suara meninggi
. Menggunakan kualifikasi klasik seperti "aku hanya akan mengatakan ini sekali..."
. Menggunakan humopr dan sarkasme untuk menghindari topik
. Berbelit-belit dan akhirnya tidak menjawab pertanyaan
12. Ciptakan sedikit keheningan
. Tebegaya pernah berbohong, hehehe, dan sangat tidak nyaman ketika
penanya menatap tebgaya dengan tatapan tak percaya. Duh...Seseorang yang
berbohong biasanya akan frustasi jika di tatap dengan tatapan tak
percaya dan bisa terlihat dengan menggigit-gigit bibir, atau mengerutkan
alis dan sebagainya.
13. Mengubah topik pembicaraan dengan cepat.
Orang yang tidak bersalah mungkin agak bingung jika topik pembicaraan
berubah tiba-tiba dan bahkan akan berusaha untuk kembali ke topik
pembicaraan sebelumnya, sebaliknya.... pembohong akan merasa sangat lega
dan senang dengan perubahan topik pembicaraan. Ini bisa dilihat dari
ekspresi santai dan juga menjadi tidak terlalu defensif.
14. Perhatikan tenggorokannya.
Seseorang
mungkin berusaha terus menerus untuk menjadi baik dengan melumasi
tenggorokannya dengan menelan air liur aau berdehem. Suara seseorang
juga bisa dijadikan indikator kebohongan yang baik, mereka mungkin
bicara menjadi lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya, dan
kebohongan juga dapat menimbulkan ketegangan lebih tingi dan dapat
diliha dari melengkingnya nada bicara. Lihat juga poin mengenai GARIS
DASAR di poin ke 4.
Comments
Post a Comment