PEKALONGAN – Warga Dukuh Kiringan, Rt 01/ 01 Desa
Kemasan, Kecamatan Bojong digemparkan adanya penemuan granat dan belasan
peluru di rumah milik Wayuti (82). Penemuan peluru dan granat masih
aktif itu pertama kali ditemukan oleh penghuni rumah ketika
bersih-bersih di dalam kamar.
Informasi dihimpun menyebutkan bahwa pertama kali penemu amunisi adalah Siti Baidah (37), yang merupakan anak alm Serda Munasir anggota Kodim Pekalongan yang tutup usia tahun 1988 lalu. Siti sekira pukul 08.00 WIB bersama suaminya, Imam hendak membersihkan kamar yang biasa dijadikan tempat untuk sholat lantaran banyak tikusnya.
Namun, dikamar tersebut ditemukan sebuah kotak terbuat dari kayu berukuran sekitar 40X80 centimeter. Akan tetapi ketika ia sedang mengangkat kotak, ternyata bagian alas sudah rapuh lantaran dimakan rayap. Saat itulah amunisi dan granat yang disimpan di dalam kotak terjatuh bersama surat-surat berharga lainnya.
“Saat saya angkat ada barang yang jatuh dan ketika saya rapikan ternyata ada peluru dan granat. Kemudian saya memberitahukan kepada ibu, katanya tidak apa-apa karena itu merupakan peningalan alm bapak,” ungkap Siti Baidah.
Kemudian selang bebarap jam kemudian, ia membertahukan kepada perangkat desa yang diteruskan ke Polsek Bojon sekira puikul 15.00. Adapun anggota yang mendapatkan laporan langsung menuju lokasi guna mengamankan amunisi dan granat tersebut. Sementara warga yang mendengar adanya penemuan belasan amunisi dan granat tangan jenis nanas itu berusaha untuk melihat secara langsung dengan menuju ke rumah Wayuti.
Kasatreskrim Polres Pekalongan, AKP Sukirwanta ketika berada dilokasi
mengatakan bahwa adanya penemuan granat tangan jenis nanas dan amunis
senjata kaliber 4,8 di rumah Wayuti(82) alm Serda Moenasir langsung
dilakukan pengamanan.
Namun usai melakukan pengamanan lokasi, ia bekerjasama dengan tim Jihandak Satbrimob Pekalongan.
Sementara tiga anggota Jihandak sekira pukul 17.30 yang tiba dilokasi langsung mengamankan belasan amunisi dan granat tangan jenis nanas dengan menggunakan peralatan lengkap. Barang-barang berbahaya itu selanjutnya diangkut ke kendaraan untuk dilakukan pemeriksaan, apakah masih aktif atau tidaknya.
Informasi dihimpun menyebutkan bahwa pertama kali penemu amunisi adalah Siti Baidah (37), yang merupakan anak alm Serda Munasir anggota Kodim Pekalongan yang tutup usia tahun 1988 lalu. Siti sekira pukul 08.00 WIB bersama suaminya, Imam hendak membersihkan kamar yang biasa dijadikan tempat untuk sholat lantaran banyak tikusnya.
Namun, dikamar tersebut ditemukan sebuah kotak terbuat dari kayu berukuran sekitar 40X80 centimeter. Akan tetapi ketika ia sedang mengangkat kotak, ternyata bagian alas sudah rapuh lantaran dimakan rayap. Saat itulah amunisi dan granat yang disimpan di dalam kotak terjatuh bersama surat-surat berharga lainnya.
“Saat saya angkat ada barang yang jatuh dan ketika saya rapikan ternyata ada peluru dan granat. Kemudian saya memberitahukan kepada ibu, katanya tidak apa-apa karena itu merupakan peningalan alm bapak,” ungkap Siti Baidah.
Kemudian selang bebarap jam kemudian, ia membertahukan kepada perangkat desa yang diteruskan ke Polsek Bojon sekira puikul 15.00. Adapun anggota yang mendapatkan laporan langsung menuju lokasi guna mengamankan amunisi dan granat tersebut. Sementara warga yang mendengar adanya penemuan belasan amunisi dan granat tangan jenis nanas itu berusaha untuk melihat secara langsung dengan menuju ke rumah Wayuti.
Namun usai melakukan pengamanan lokasi, ia bekerjasama dengan tim Jihandak Satbrimob Pekalongan.
Sementara tiga anggota Jihandak sekira pukul 17.30 yang tiba dilokasi langsung mengamankan belasan amunisi dan granat tangan jenis nanas dengan menggunakan peralatan lengkap. Barang-barang berbahaya itu selanjutnya diangkut ke kendaraan untuk dilakukan pemeriksaan, apakah masih aktif atau tidaknya.
Comments
Post a Comment