Sembilan Penghuni KBS Dirazia

Operasi Cipta Kondisi

KAJEN – Sebanyak sembilan wanita penghibur penghuni Kebungsuwong, Desa Sidomukti, Kecamatan Karanganyar, Jumat (23/1), diamankan anggota Sat Sabhara Polres Pekalongan dalam operasi Cipta Kondisi. Mereka yang terjaring mayoritas berusia 20-an tahun, yang berasal dari berbagai daerah.
Mereka yang diamankan wanita berinisial, M (22) warga Bulakan Kecamatan Belik, Pemalang, IT (29) Desa Gripit, Kecamatan Banjarmangku, Banjarnegara, S (21) Desa Api-api, Wonokerto, L (21) Desa Kebagusan,  Kecamatan Ampelgading, Pemalang, HM (21) Dukuh Sengang Desa Lambanggelun  Kecamatan Paninggaran, AM (22) Dusun Kepokoh, Desa Blado, Kecamatan Blado, Batang, NY (38) jl.Bintarajaya Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi, J (22) Desa Wonokerto Kulon Kecamatan Wonokerto, Sr (35) Dukuh Jomblang Desa Sumurjomblangbogo, Bojong.
Razia anggota Sabhara Polres Pekalongan dalam operasi Cipta kondisi digelar mulai pukul 21.00. Puluhan anggota dengan mengenakan pakaian preman dan seragam di lokasi langsung melakukan penyisiran pada semua warung-warung di kawasan Kebungsuwong. Alhasil, polisi berhasil mengamankan sebanyak 9 wanita penghibur yang sedang melayani dan menunggu para lelaku hidung belang, karena di setiap malam jumat para pengunjung lebih banyak dibanding hari biasa. Hal itu dikarenakan lantaran sebagian pengunjung usai pocokan dari tempat kerjanya.
Sedangkan para lelaki hidung belang langsung pada kabur, dan wanita penghibur yang terjaring langsung diamankan ke mobil Sat Sabhara guna dibawa ke Polres Pekalongan untuk menjalani pemeriksaan guna menjalani Tindak Pidana Ringan (Tipiring).
“Mereka yang terjaring kemudian dilakukan pendataan dan diikutkan dalam Tipiring di Pengadilan Negeri Pekalongan. Adapun mereka yang diamankan mayoritas masih berusia sekitar dua puluhan tahun yang berasal dari berbagai daerah,” terang Kasubbag Humas Polres Pekalongan, AKP Guntur Tri Harjani, Jumat (23/1).
Dikatakan bahwa operasi cipta kondisi guna menciptakan suasana kondusif diwilayah hukum Polres Pekalongan ini dilakukan secara rutin dalam memberantas Penyakit masyarakat.
“Sementara dari mereka yang terjaring merupakan penghuni baru, adapula sebagian orang lama,” imbuhnya.
Dari pengakuan salah seorang penghuni KBS yang enggan menyebutkan namanya, ia terjun dunia malam, lantaran terbelit kebutuhan dan ditinggalkan oleh suaminya. “La pripun malih nggeh boten gadah gawean,” cetusnya.

Comments