SPBU di Pantura Pekalongan Kehabisan Stok BBM

SPBU di Pantura Kehabisan Stok
WIRADESA – Padatnya arus kendaraan para pemudik di Jalan Pantura Kabupaten Pekalongan berimbas pada meningkatnya konsumsi BBM di Jalur tersebut. Akibatnya, sejumlah SPBU di Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan mulai kehabisan BBM baik premium, pertamax maupun solar, Senin kemarin (13/7).
Berdasarkan pantauan Radar, habisnya stok BBM terjadi di beberapa SPBU sejak pukul 12.00 WIB pada H-4 kemarin. Seperti yang terjadi di SPBU 44.511.09 Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. SPBU tersebut kehabisan BBM jenis premium dan pertamax. Sementara, di SPBU 44.511.02 Tirto, Kota Pekalongan, semua jenis BBM habis.
SPBU di Pantura Kehabisan Stok - grafisSalah seorang petugas SPBU, Eka Fitria mengatakan, stok BBM di SPBU tempat dia bekerja mengatakan, saat ini armada masih dalam proses pengiriman. Padatnya jalur di sepanjang pantura kemungkinan yang menyebabkan terlambatnya pasokan BBM.
“Ya, sini habis, armada lagi dalam pengiriman. Kena macet,” ujar Eka.
Sementara akibat sulitnya mencari SPBU yang masih ada stok BBM dikeluhkan sejumlah pemudik yang melintas. Salah satu pemudik asal Nganjuk, Rusmadi (40). Ia mengatakan, dirinya dan keluarga terpaksa menunggu pengiriman dari armada BBM lantaran tangki bahan bakar kendaraannya sudah hampir habis.
“Kami terpaksa menunggu, Mas. Nggak tahu belom datang-datang, padahal sudah satu jam nih. Tapi nggak apa-apa, itung-itung sembari istirahat,” tutur Rusmadi.
Sementara selain persoalan bahan bakar, debu tebal juga terlihat masih menyelimuti sejumlah kendaraan para pemudik yang memadati wilayah Kabupaten Pekalongan. Menurut para pemudik dari arah Jakarta tersebut, debu tebal di sepanjang tol Pejagan-Pemalang sangat mengganggu perjalanan.
Sebagaimana diungkapkan Lina (30) pemudik warga Tangerang saat istirahat di rest area Dishubkominfo Kabupaten Pekalongan. “Saat di tol Pejagan-Pemalang itu mas, debunya mengganggu jarak pandang banget,” ungkapnya kepada Radar Pekalongan.
Pemudik yang berangkat bersama keluarganya itu, memaparkan, berangkat dari Tangerang pada Minggu (12/7) pukul 05.00. “Lumayan lancar, cuma yang jalan tol Pejagan itu, hampir dua jam macet. Ditambah dengan debunya itu,” kata pemudiak asal Rembang tersebut.
“Ini ke Ngawi dulu, karena suami saya orang Ngawi, baru setelah itu ke Rembang,” timpal wanita dua anak itu.
Keluhan soal debu di tol Pejagan-Pemalah juga diungkapkan Subekti (40), pemudik asal Jombang Jawa Timur. Pria yang berdomisili di Bekasi itu mengaku, setiap kendaraan yang terlihat diselimuti debu, bisa dipastikan melintas di tol Pejagan-Pemalang. (yan)

Comments