Dwi Hartanto Akui Bohong Soal Prestasi: Saya Khilaf dan Tidak Dewasa

Dwi Hartanto Akui Bohong Soal Prestasi: Saya Khilaf dan Tidak Dewasa
Jakarta - Dwi Hartanto, mahasiswa doktoral di Technisse Universiteit Delft Belanda mengakui selama ini berbohong terkait dengan klaim prestasinya yang mentereng di bidang kedirgantaraan. Dia mengakui tidak dewasa.

"Saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah dirugikan atas tersebarnya informasi-informasi yang tidak benar terkait dengan pribadi, kompetensi, dan prestasi saya," ujar Dwi.



Hal itu disampaikan Dwi dalam surat bermaterai yang ditandatanganinya. Surat itu dipublikasikan PPI Delf pada Sabtu (7/10) kemarin.

"Saya mengakui dengan jujur kesalahan/kekhilafan dan ketidakdewasaan saya, yang
berakibat pada terjadinya distorsi informasi atau manipulasi fakta yang sesungguhnya secara luas yang melebih-lebihkan kompetensi dan prestasi saya. Saya sangat berharap bisa berkenan untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," ujar Dwi.

Klaim prestasi mentereng tersebut sempat membuat KBRI Den Haag memberikan penghargaan kepada Dwi. Belakangan KBRI mencabut penghargaan tersebut.

Sebelum pencabutan dilakukan, dilakukan investigasi oleh alumni dan PPI Delft mengenai klaim prestasi-prestasi Dwi Hartanto yang selama ini muncul di permukaan. Dokumen investigasi itu menepis mentah-mentah klaim Dwi Hartanto mulai dari fakta yang sebenarnya dalam pertemuan dengan BJ Habibie, latar belakang S1 sampai aneka prestasi di bidang antariksa.

"Klarifikasi ini saya sampaikan dan tanda tangani atas dasar kesadaran sepenuhnya dari diri saya tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak manapun. Saya juga ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat alumni dan mahasiswa TU Delft yang telah mengutamakan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan permasalahan ini, dan telah berperan aktif membantu memfasilitasi saya dalam melakukan klarifikasi," kata Dwi. 

Comments